Teori
lokasi industry pada dasarnya diungkapkan oleh banyak pakar, bukan hanya Alfred
weber tetapi juga oleh seorang August Losch. Persamaan kedua teori dari pakar
ini adalah sama-sama berorientasi pada peletakkan lokasi industry. Namun
perbedaannya adalah pada factor penentuan lokasi industry itu sendri. August
Losch merupakan orang pertama yang mengembangkan teori lokasi dengan
memperhatikan segi permintaan sebagai variable utama, selain itu Beliau juga
tidak hanya mementingkan keuntungan yang akan didapat oleh penjual, tetapi juga
akses kemudahan yang akan didapatkan pembeli dalam memperoleh barang hasil
produksi.
Di
dalam teori lokasi industrinya, August Losch memperkenalkan potensi permintaan
(demand) sebagai factor penting dalam penentuan lokasi industry dan mengkritik
pendahulunya yang selalu mengacu pada pada biaya produksi terkecil, padahal
sebenarnya yang seharusnya dilakukan adalah memaksimakan keuntungan yang di
dapat (profit-revenue maximation). Dengan berbagai asumsinya, Losch menjabarkan
bagaimana economic landscape terjadi, yang merupakan keseimbangan (equilibrium)
antara supply dan demand.
Untuk
menerangkan bagaimana proses economic landscape itu bisa terjadi, di dalam
teorinya Losch pun berasumsi bahwa:
•
Setiap lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum
bagi penjual maupun pembeli.
•
Terdapat cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran
cukup merata, sehingga seluruh permintaan yang ada dapat dilayani.
•
Terdapat free entry dan tak ada
petani yang memperoleh super normal
profit sehingga tidak ada rangsangan bagi petani dari luar untuk
masuk dan menjual barang yang sama di daerah tersebut.
•
Daerah penawaran adalah sedemikian sehingga memungkinkan
petani yang ada untuk mencapai besar optimum.
• Konsumen bersikap indefferent terhadap
penjual manapun dan satu-satunya pertimbangan untuk membeli adalah harga yang
rendah.
Adapun
proses terjadinya wilayah pasar menurut Losch, yaitu :
|
- Wilayah pasar bisa berubah ketika terjadi inflasi (perubahan) harga yang disebabkan oleh factor permintaan.
- Dengan demikian, Losch menambahkan aspek dinamika dalam terbentuknya wilayah pasar
- Dinamika ini menjadi relevan pada saat sekarang, di mana banyak faktor baru berperan dalam industri, seperti tarif, pajak, biaya administrasi dan lain-lain
Dalam
teori Losch kita mengenal ketergantungan lokasi yang menggambarkan bagaimana
sebuah wilayah pasar terbentuk pada kondisi persaingan tidak sempurna dalam
segi ekonominya, konsepnya menjelaskan bahwa tidak setiap aktor industry
memiliki informasi dan cara produksi yang sama serta kebutuhan yang diambil si
aktor industry tidak hanya ditentukan oleh dirinya tetapi juga ornag lain dan
factor lainnya. Kasus perubahan wilayah pasar yang akan terjadi akan seiring
dengan proses tarik ulur kegiatan transaksi yang terjadi. Tipe barang yang
dijual akan menjadi berpengaruh pada luas jangkauan pasar produk tersebut,
menurut Losch tipe barang itu ada 3 yaitu Convenient Goods, Shopping Goods, dan
Speciality Goods. Masing-masing dari jenis barang ini pun memiliki
karakteristik yang berbeda.
Menurut
saya, teori August Losch ini memberikan peluang besar bagi para pemain industry
baru untuk berani meletakkan lokasi industrinya di tempat yang banyak tantangan
persaingannya dengan mempertimbangkan keuntungan maksimum yang di dapat. Pelaku
industry sebenarnya cenderung berorientasi pada keuntungan semaksimal mungkin
dibanding pengurangan biaya produksi namun mempengaruhi kualitas produk dan
ketidaknyamanan konsumen. Oleh karena itu dengan adanya teori lokasi Losch ini
diharapkan para pelaku industry sadar bahwa dengan adanya kebutuhan akan barang
tersebut di suatu daerah maka dengan meletakkan lokasi industry di situ wilayah
pasar pun akan terbentuk sendirinya di sekitar lokasi tersebut dan mencirikan
produknya sebagai ciri khas ekonomi lokasi sekitarnya tersebut.
No comments:
Post a Comment