Kadang kita suka menghubungi teman di ada butuhnya aja. Nah, Hai-online mau berbagi tips nih memanfaatkan teman, tanpa membuat dia merasa dimanfaatkan. Gimana caranya?
• Ngomong..., ngobrol....
Memelihara komunikasi wajib hukumnya. Jalan bareng, nongkrong bareng, atau malah curhat-curhatan, musti terus dilakukan secara berkala. Kalo lagi males? Pelihara komunikasi lewat SMS juga nggak apa-apa. Yang penting komunikasi nggak pernah vakum aja.
Kalo kita baru aktif berkomunikasi dengan dia di saat-saat perlu, dia pasti akan merasa ada yang aneh. Dan, perasaan aneh itu akan berbuntut buruk. Dia merasa cuma dijadikan teman untuk dimanfaatkan, hingga akhirnya memilih memutuskan hubungan pertemanan!
• Buat dia merasa berarti.
Setiap orang pasti pengen dihargai oleh orang lain. Setiap orang juga pasti pengen dianggap berarti bagi orang lain. Maksudnya, ada sesuatu di dalam dirinya yang bisa membuat orang lain salut dan bangga kepadanya lah gitu.
So, itu sebabnya kita harus bisa membuat dia merasa berarti bagi kita! Jangan segan untuk memuji kelebihannya. Lalu, jangan segan juga untuk mengakui kalo kita membutuhkan dia sebagai orang yang dianggap bisa diandalkan, atau sebagai orang yang banyak “menginspirasi” kita.
• Lakukan dengan smooth.
Nggak ada orang yang seneng dimanfaatkan oleh orang lain. Makanya, kita nggak boleh terang-terangan kalo mau memanfaatkan teman, jack . Apalagi kalo memanfaatkannya rada banyak! Hahaha....
Bersikap rendah hati dan menggunakan kata-kata halus adalah kata kuncinya. Nggak perlu memelas sih. Yang penting kesannya nggak maksa dan nggak bossy aja.
• Jeli ngeliat sikon.
Buat orang yang mood-nya relatif stabil pun, pasti ada saat-saat di mana dia nggak mau diganggu dengan urusan orang lain. Meski orang lain itu berstatus teman dekatnya. Itu perlunya kita ngeliat-liat sikon kala berniat memanfaatkan seorang teman. Plus, berhitung tentang frekuensi memanfaatkan dia! Jangan keseringan lah....
• Ngomong..., ngobrol....
Memelihara komunikasi wajib hukumnya. Jalan bareng, nongkrong bareng, atau malah curhat-curhatan, musti terus dilakukan secara berkala. Kalo lagi males? Pelihara komunikasi lewat SMS juga nggak apa-apa. Yang penting komunikasi nggak pernah vakum aja.
Kalo kita baru aktif berkomunikasi dengan dia di saat-saat perlu, dia pasti akan merasa ada yang aneh. Dan, perasaan aneh itu akan berbuntut buruk. Dia merasa cuma dijadikan teman untuk dimanfaatkan, hingga akhirnya memilih memutuskan hubungan pertemanan!
• Buat dia merasa berarti.
Setiap orang pasti pengen dihargai oleh orang lain. Setiap orang juga pasti pengen dianggap berarti bagi orang lain. Maksudnya, ada sesuatu di dalam dirinya yang bisa membuat orang lain salut dan bangga kepadanya lah gitu.
So, itu sebabnya kita harus bisa membuat dia merasa berarti bagi kita! Jangan segan untuk memuji kelebihannya. Lalu, jangan segan juga untuk mengakui kalo kita membutuhkan dia sebagai orang yang dianggap bisa diandalkan, atau sebagai orang yang banyak “menginspirasi” kita.
• Lakukan dengan smooth.
Nggak ada orang yang seneng dimanfaatkan oleh orang lain. Makanya, kita nggak boleh terang-terangan kalo mau memanfaatkan teman, jack . Apalagi kalo memanfaatkannya rada banyak! Hahaha....
Bersikap rendah hati dan menggunakan kata-kata halus adalah kata kuncinya. Nggak perlu memelas sih. Yang penting kesannya nggak maksa dan nggak bossy aja.
• Jeli ngeliat sikon.
Buat orang yang mood-nya relatif stabil pun, pasti ada saat-saat di mana dia nggak mau diganggu dengan urusan orang lain. Meski orang lain itu berstatus teman dekatnya. Itu perlunya kita ngeliat-liat sikon kala berniat memanfaatkan seorang teman. Plus, berhitung tentang frekuensi memanfaatkan dia! Jangan keseringan lah....
No comments:
Post a Comment